Kamis, 26 November 2009

Sejarah Jepang Sampai Zamam Tokugawa

Periode dari sekitar tahun 8000 sampai tahun 300 sebelum masehi, periode ini disebut periode Jomon menurut gaya barang tembikar Jomon (bertanda tali). Berikutnya periode tahun 300 sebelum masehi sampai tahun 300 masehi disebut periode Yayoi menurut barang tembikar yang dibuat dari roda canai. Dan menjelang abad keempat suatu otoritas politik yang kuat berpusat di Yamato (sekarang Prefektur Nara), memerintah bangsa Jepang. Periode dari abad keempat sampai abad keenam terjadi perkembangan besar dalam bidang pertanian dan masuknya kebudayaan Cina termasuk agama Kong Fu Tse dan Budha melalui Korea. Pada akhir abad keempat, terjalin hubungan antara Jepang dan kerajaan-kerajaan di semenanjung Korea. Dari Korealah masuknya keterampilan industri ke Jepang, seperti tenun, pengelohan logam, penyamakan kulit, dan pembuatan kapal.

Bentuk tulisan Cina yang berdasarkan huruf ideografi, diambil dan dipakai, dari sinilah orang Jepang belajar prinsip-prinsip dasar ilmu kedokteran, perputaran kalender dan astronomi, dan falsafah ajaran Kong Fu Tse. Agama Budha masuk ke Jepang pada tahun 538 dari India melalui Cina dan Korea. Sistem pemerintahan Cina oleh para penguasa Jepang dijadikan pola untuk membuat system sendiri.

Ibu kota pertama didirikan di Nara pada permulaan abad kedelapan. Lebih dari 70 tahun, mulai tahun 710 sampai 784, keluarga Kaisar Jepang berdiam disana sambil perlahan-lahan memperluas kekuasaannya keseluruh negeri. Sebelumnya, ibukota atau tempat singgasana, sering kali dipindah-pindahkan di daerah sekeliling kota Nara, Kyoto, dan Osaka.

Pada Tahun 794, sebuah ibukota baru dibangun di Kyoto. Pemindahan ibukota ke Kyoto menandakan permulaan masa Heian yang berlangsung sampai tahun 1192. Masa ini merupakan masa jaya bagi perkembangan kesenian di Jepang. Ciri yang paling khas dalam masa ini adalah pengembangan aksara Jepang. Penguasaan kerajaan secara berangsur terlepas dari tangan istana dan menjadi rebutan antara dua keluarga militer yang bersaing yaitu, keluarga Minamoto dan keluarga Taira, mereka adalah keturunan dari kaisar-kaisar yang terdahulu. Mereka bertarung dalam petarungan yang paling termasyhur dalam pertengahan Jepang yang rusuh. Akhirnya keluarga Minamoto keluar sebagai pemenang. Pertempuran tersebut adalah Dannoura di Laut Dalam pada tahun 1185. Kemenagan Minamoto merupakan permulaan dari tujuh abad penguasaan feudal dibawah suatu deretan shogun atau penguasa militer. Pada tahun 1192, Yoritomo, pemimpin keluarga Minamoto mendirikan keshogunan atau pemerintahan militer di Kamakura, dekat Tokyo sekarang. Masa Kamakura demikian sebutan untuk masa keshogunan Yoritomo. Era ini adalah era berlakunya Bushido – cara samurai, atau kesatriaan Jepang.

Pada tahun 1213, terjadi perpindahan kekuasaan dari pihak Minamoto ke pihak Hojo, yaitu keluarga isteri Yoritomo. Selanjutnya dilanjutkan pemerintahanan militer baru yang didirikan keluarga Ashikaga di Muromachi.di Kyoto. Masa Muromachi berlangsung selama lebih dari dua abad, yaitu dari tahun 1338 sampai tahun 1573. selama periode ini, disiplin bushido yang keras tampak dalam kegiatan estetika dan agama. Selama berkuasa keshogunan di Muromachi mendapat tantangan dari kelompok-kelompok saingan dari daerah-daerah lain di negeri itu. Akhir abad keenambelas, Jepang terpecah belah oleh perang saudara di mana penguasa-penguasa daerah bertempur merebut supremasi. Akhirnya ketertiban dipulihkan kembali oleh Jenderal besar Toyotomi Hideyosi pada tahun 1590. Usahanya dalam mendamaikan dan mempersatukan Jepang dikukuhkan oleh Tokugawa Ieyasu, pendiri keshogunan Tokugawa. Ieyasu pada tahun 1603 mendirikan keshogunan di Edo yang sekarang dikenal sebagai Tokyo. Ini merupakan titik pergantian utama dalam sejarah Jepang. Ieyasu menciptakan bentuk acuan bagi hampir setiap aspek dari kehidupan bangsa Jepang selama 265 tahun berikutnya, terutama lembaga-lembaga politik dan sosial. Keshogunan Tokugawa menutup pintu Jepang dari dunia luar pada tahun 1639.


DAFTAR PUSTAKA
The International Society for Educational Information, Inc. Jepang Dewasa Ini. Japan: International Society for Educational Information, Inc Press,1989



oleh King Buana.


Selasa, 24 November 2009

Mencoba Meluruskan Pandangan orang-orang tentang Antropologi


Sebenernya gw juga masih kurang ilmu buat ngejelasin apa itu antropologi, tapi yang jelas gw hanya coba meluruskan pandangan kebanyakan orang yang menganggap antropologi itu belajar tentang kebudayaan kuno doang, apalagi lebih parah banyak orang yang menganggap kalau antropologi itu yang gali-gali tulang,itu mah ARKEOLOGI..zzz..gw nulis blog ini gara2 kesel aja ngeliat pandangan orang yang sempit tentang antrop..

inilah beberapa pengertian tentang antropologi :


Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia(William A. Havillan)

Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia (David Hunter)

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan (Koentjaraningrat)

Jadi setelah melihat beberapa pengertian di atas, sebenarnya kajian antropologi itu luas..ilmu ini mempelajari manusia hampir secara keseluruhan, baik masyarakat modern ataupun masyarakat yang masih sederhana.

Bahkan ada spesialisasi dalam antropologi ini, ada antropologi ekonomi, antropologi politik, antrpologi psikologis, antropologi medis, antropologi komunikasi, antropologi kependudukan dan lain-lain.

Memang di antropologi ada yang namanya antropologi Fisik. Antropologi fisik dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya keberagaman manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, yang memakai sebagai bahan penelitiannya ciri-ciri tubuh, baik secara fisik ataupun genetis. Tapi antropologi Fisik berbeda dengan yang namanya antropologi budaya,sosial,atau antropologi terapan.

kalau antropologi budaya,sosial dan lain-lain itu lebih mempelajari manusia secara keseluruhan...misalkan mempelajari suatu fenomena sosial dalam masyarakat dan dikaitkan dalam pengaruhnya terhadap gaya hidup, kebudayaan mereka baik dalam mata pencaharian, sistem hukum adat mereka, dan lain-lain. contohnya kayak gini, masyarakat jawa yang tadinya banyak yang bermata pencaharian petani berubah menjadi pekerja kantoran atau profesi yang lain,karena mereka melakukan urbanisasi. dalam antropologi kita mempelajari perilaku mereka yang seperti ini. dengan mempelajarinya kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi suatu masyarakat, kita tahu perbedaan-perbedaan setiap masyarakat yang ada di Indonesia dan nantinya kita bisa membantu dalam pembangunan dan pemerataan di Indonesia dengan menggunakan ilmu antropologi. Itu hanya sedikit penjelasan mengenai antropologi sosial dan sedikit tentang contoh penggunaannya.

itulah sedikit penjelasan gw tentang antropologi yang tentu saja masih banyak salahnya apalagi kekurangan karena gw masih semester 1,hehe... tapi gw cuma mencoba aja memberikan sedikit pencerahan mengenai antropologi supaya orang-orang pikirannya ga sempit lagi kalau mendengar kata Antropologi.

moii-




Senin, 23 November 2009

Agama Sebagai Sebuah Paradigma

katakanlah agama itu sebuah paradigma. berarti hanya ada dua konsep dalam mengembangkannya. menggunakan konsep falsifikasi popper atau konsep kuhnian. kita tahu bagaimana konsep falsifikasi popper itu, paradigma baru muncul untuk menumbangkan paradigma lama, yang baru dianggap lebih mendekati kebenaran dibandingkan paradigma lama. sedangkan konsep kuhnian mengatakan bahwa paradigma baru muncul setelah adanya anomali dan terjadi revolusi, paradigma lama dianggap tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan untuk sebuah masalah. dan paradigma baru dalam konsep kuhnian tidak seperti paradigma baru dalam konsep falsifikasi popper yang didaulat lebih benar dan dianggap mampu menjawab semua pertanyaan (sebelum muncul lagi yang baru). dalam konsep kuhnian, paradigma baru sejajar dengan paradigma lama, walau berbeda, mereka dapat saling mengisi. saat paradigma lama mengalami kekurangan dalam memberi jawaban maka paradigma baru dapat mengisi kekurangan tersebut, begitu juga sebaliknya. tidak ada yang mendominasi sebuah kebenaran dalam konsep ini.

gunakanlah dua konsep ini dalam pemikiran agama. jika dilihat dari konsep falsifikasi popper, maka yang dianggap lebih benar adalah agama yang muncul belakangan. agama yang lama tumbang karena kebenaran hanyalah milik agama yang baru. maka untuk apa adanya keberagaman agama. kalau yang baru lebih baik, maka untuk apa agama yang lama bertahan? dapat ditarik kesimpulan bahwa seharusnya hanya ada satu agama dan agama lain lebih baik ditinggalkan. dan mungkin sewaktu-waktu agama yang baru itupun harus ditinggalkan karena ditumbangkan oleh agama yang dikatakan lebih baik.

lalu gunakan konsep kuhnian. agama baru muncul untuk melengkapi agama yang lama, dan agama yang lama pun dapat melengkapi agama yang baru. kalau begitu untuk apa kita menganut satu agama? secara logika akan lebih baik kita menganut semua agama agar mencapai kesempurnaan untuk mencapai pengertian keTuhanan..

kedua konsep diatas memberikan satu kesimpulan "untuk apa ada agama, jika memilih satu atau banyak agama tidak dapat memberi jawaban?" kita hanya diperbolehkan memeluk satu agama dan tidak boleh tidak beragama. jika pertanyaan terus berkembang dan terus mengalahkan konsep jawaban (yang katanya merupakan produk budaya suatu masyarakat) berarti agama hanyalah sebuah produk yang sekali digunakan. bila gunanya sudah tidak ada maka harus ditingalkan dan mencari referensi dari agama lain. agama ada untuk mencapai pengertian tentang Tuhan, lantas bagaimana kita dapat mencapai tuhan jika kesadaran kita tentang konsep ke-Tuhan-an terus dikoyak dan dirombak oleh konsep agama yang selama ini didaulat memberi jawaban yang memuaskan padahal pertanyaan terus muncul...

biarlah agama berkembang secra objektif dalam masyarakat, dan biarkanlah kepercayaan kita berkembang subjektif dalam diri dan pikiran sendiri....

*teriring permintaan maaf tanpa maksud merendahkan agama apapun.

nyoman - 0906526355

Jumat, 20 November 2009

Konsep Probabilitas Pascal

Pascal adalah seorang petaruh. Berikut argumennya mengenai eksistensi Allah: "jika Tuhan ada Dia akan menghadiahkan kepercayaan padaNya; sedangkan jika Dia tak ada, kepercayaan itu tidak akan merugikan; maka taruhan yang paling baik ialah mempercayai-Nya". Argumen itu menunjukkan perhatian Pascal pada konsep probabilitas. Hal ini memberikan alasan praktis(bukan alasan teoritis) bagi suatu iman, intinya dari argumen tadi adalah Pascal ingin menghubungkan logika kepercayaan religius dengan logika praktek (bukan dengan logika ilmu pengetahuan). Blaise Pascal adalah ahli matematika dan seorang filsuf yang juga seorang Jansenisme(Cornelius Jansen adalah seorang eksponen yang penuh semangat dari doktrin yang meskipun tampaknya serasi dengan penemuan-penemuan baru ilmu pengetahuan, tapi tetap menjunjung tinggi iman sebagai pembimbing kita menuju kebenaran teologis). Dari hal ini seperti yang dikemukakan oleh Jansen bahwa biarkan ada ilmu pengetahuan tapi kita tetap pada iman kita, sebagai pegangan untuk kebenaran yang abadi yaitu agama. Bahkan Pascal pun tidak ingin menghubungkan religius dengan ilmu pengetahuan.
Berarti seorang atheis adalah orang yg terlalu naif, karena ia tidak mempercayai eksistensi Tuhan melainkan mereka seperti para kaum positivis yang hanya percaya pada sesuatu yg sifatnya empiris(seperti metode filsafat Descartes yang terkenal yaitu 'rasionalisme').

King Buana : 0906526393

Kamis, 19 November 2009

selamat datang

selamat datang dan selamat menulis untuk mahasiswa jurusan antropologi Universitas Indonesia angkatan 2009. jadi tujuan blog ini dibuat adalah untuk mahasiswa antrop (khusus antrop) yang ingin menuangkan pikirannya dalam bentuk essai, atau sekedar bedah buku atau film. saatnya "pena" bicara karena suara tidak lagi didengar.

sekali lagi saya ucapkan SELAMAT MENULIS.